iklan

Jom..lepak di sini!!!.....

Selasa, 22 Januari 2013

Cinta kepada manusia melebihi cinta kepada allah

Satu penyakit hati adalah ketika kita terlalu mencintai manusia melebihi cinta kepada Allah.Memang susah mencintai sesorang karena Allah,karena ketika cinta dan nafsu sudah merasuk dalam hati seseorang, semuanya seakan terlupa dan benar-benar membutakan hati. Bahkan jarang keluarga dan sahabat yang selalu dekat dan benar-benar tulus mencintai pun ikut dilupakan. Yang teringat dalam hati hanyalah orang yang sedang dan baru dicintai."kekasih hati" Ketika pertama kali merasakan cinta, dan memulai sebuah hubungan, hampir setiap waktu, pikiran dan aktifitas hanya untuk kekasih hati saja, entah itu untuk sms’, chatting, telpon, atau dating, dan itu memang memberikan kebahagiaan, namun kita lupa bahwa kebahagiaan yang berlebihan ini adalah permulaan dari kesedihan. Yang terpenting pada saat tersebut adalah kekasih hati, kekasih adalah segalanya, bahkan saat teman atau keluarga sedang memerlukan kita, kita selalu meningalkan mereka ketika kekasih hati juga sedang memerlukan kita, tidak hanya itu, ibadah wajib kepada Tuhan kadang-kadang tak kita lakukan ketika waktunya same dengan waktu bersama kekasih hati. Namun ketika konflik dengan pacar mulai terjadi, kita mulai agak sedikit ingat kepada Allah, keluarga, teman, atau sahabat. Dan ketika kita berpisah atau ditinggalkan sikekasih hati, yang menjadikan sebuah perasaan sakit luar biasa di hati, kita menjadi semakin lupa akan Allah karena merasa dunia ini sudah kiamat, kita pun mulai menyiksa diri dengan malas makan, terus-terusan menangis dan keluar hingga larut malam, bahkan tak jarang pelampiasan dari sakt hati tersebut bersifat jauh lebih negative dan berbahaya seperti minum-minuman keras, narkoba hingga bunuh diri. Pada saat terpuruk itulah kita mulai mencaci Allah, dan menuduh Allah tidak adil, padahal kita sendiri yang melakukan kesalahan tersebut ketika kita terlalu mencintai seseorang melebihi Allah. Kita kembali lupa bahwa sesungguhnya apa yang kita alami ini bukan pengalaman pahit, namun sebuah pengalaman indah yang diberikan Allah agar kita belajar menjadi lebih baik dan belajar untuk mencintai Allah serta mencintai orang-orang yang benar-benar tulus mencintai kita dan selalu ada untuk kita sampai kapanpun. Allah masih memberi kesempatan kita untuk hidup dalam cinta, maka berikanlah cinta kita ini kepada orang-orang yang tepat dan tetap meletakkan cinta kepada Allah di posisi teratas dan terbaik dalam hati dan hidup kita.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan