iklan

Jom..lepak di sini!!!.....

Selasa, 22 Januari 2013

Bercinta sebelum vs selepas kawin

Bercinta selepas kahwin,hanya akan dirasasi oleh insan-insan yang menghargai dan mengalaminya. Namun bagi sesetengah manusia beranggapan bahawa percintaan selepas kahwin tanpa mengenali dan bercinta dengan pasangan mereka sebelum berkahwin adalah mustahil untuk dikecapi. Walhal,yang sebenarnya Allah Swt telah memberi kita garis panduan untuk mengecapi kebahagiaan dan segala galanya bermula daripada redha Allah swt. Perkahwinan adalah perkara yang amat dituntut dalam Islam. Dengan Berkahwin secara sah, perkara yang haram akan menjadi halal dan maksiat akan dijauhi. Terdapat banyak kebaikan bercinta selepas kahwin manakala bercinta sebelum kahwin lebih membawa kepada keburukan berbanding kebaikan.Antara Kebaikan-kebaikan bercinta selepas berkahwin: Selepas berkahwin ungkapan "I love you" adalah sesuatu yang indah dan tidak salah diungkapkan oleh pasangan.Malah ia dapat memekarkan percintaan antara suami isteri. Malah,berjalan berpegangan tangan juga tidak salah kerana ianya halal dan menambahkan kemesraan antara pasangan. Apatah lagi jika kita dikurniakan pasangan yang soleh dan solehah..alhamdulillah kita akan bahagia hingga ke akhir hayat.Pasangan yang sentiasa mencari Madrotillah akan mengecapi keindahan bercinta selepas berkahwin.Segala maksiat akan dapat dielakkan. Kebahagiaan duniawi dan ukhrawi juga turut sama-sama dapat diseimbangkan.Matlamat utama tentunya syurga dan keredhaan Allah. "Manusia akan bercinta lagi disyurga,tempat pertama yang melahirkan cinta.Ketika itulah fitrah akan menjadi anugerah yang berharga dan bernilai". Bercinta sebelum kahwin: Pasangan yang belum ada apa-apa ikatan,tetapi kemesraan sudah mengalahkan suami isteri.Kata mereka,zaman dah berubah,dunia dah maju.Hidup hanya sekali. Bercinta bagai nak rak,bila putus ditengah jalan mulalah buat perkara yang bukan-bukan,lebih teruk lagi ada yang cuba untuk membunuh diri apabila kecewa kerana kata mereka,hidup sudah tiada guna tanpa cinta daripada pasangan mereka. Ungkapan-Ungkapan romantis seperti "I love you my dear..". "I love you so much darling...". "I tak boleh hidup tanpa sayang...". "Sehari tak berjumpa,serasa setahun..." "Rindunya...i.."akan kerapkali dialunkan oleh pasangan-pasangan yang bercinta kepada pasangan masing-masing Pasangan yang mendengarnya pula,tentu rasa dihargai yang teramat sangat dan terpesona dengan ungkapan-ungkapan berbunga seperti itu.Maka,mulalah orang ketiga datang dan memainkan peranannya .Bisikan halus dan pujuk rayu yang mempersonakan akan ditiup lembut ketelinga pasangan-pasangan yang sedang hangat bercinta.Akhirnya mereka berjaya juga meramaikan ahli kelab neraka,dan mereka pasti bertepuk tangan meraikan kegembiraan dan kemenangan.Dosa-dosa pun akan meningkat dan menggunung.Pelbagai jenis maksiat akan dilakukan tanpa rasa bersalah kepada Allah. Jika ada yang menasihati atau melarang tentu mereka akan berkata: "Cinta apakah namanya ini,jika tidak ada dating,calling,chatting,sms romantik,surat cinta,bersentuhan tangan,kerlingan dan senyuman". Renungilah Firman-Firman ALLAH: "Wahai sekalian manusia! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu (bermula) dari diri yang satu (Adam), dan yang menjadikan daripada (Adam) itu pasangannya (isterinya - Hawa), dan juga yang membiakkan dari keduanya - zuriat keturunan - lelaki dan perempuan yang ramai. Dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dengan menyebut-yebut namaNya, serta peliharalah hubungan (silaturrahim) kaum kerabat; kerana sesungguhnya Allah sentiasa memerhati (mengawas) kamu". (An-Nisaa' ayat:1) "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menurut jejak langkah Syaitan; dan sesiapa yang menurut jejak langkah Syaitan, maka sesungguhnya Syaitan itu sentiasa menyuruh (pengikut-pengikutnya) melakukan perkara yang keji dan perbuatan yang mungkar. Dan kalaulah tidak kerana limpah kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu, nescaya tidak ada seorang pun di antara kamu menjadi bersih dari dosanya selama-lamanya; akan tetapi Allah membersihkan sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah Allah Maha Mendengar) lagi Maha Mengetahui". (An-Nuur ayat:21) "(Lazimnya) perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat; dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik, dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik. Mereka (yang baik) itu adalah bersih dari (tuduhan buruk) yang dikatakan oleh orang-orang (yang jahat); mereka (yang baik) itu akan beroleh pengampunan (dari Allah) dan pengurniaan yang mulia". (An-Nuur ayat:26)...

Menenangkan diri

Saat sakit hati sedang melanda hati kita memang semuanya terasa begitu berat bahkan perasaan kita menjadi campur aduk antara sedih, benci, marah, kecewa, atau mungkin dendam. Hal ini tentunya akan membuat kita menjadi tidak tenang, gelisah, gusar atau mungkin galau. Maka dari itu sangat memerlukan ketenangan untuk meredam rasa sakit hati yang kita rasakan. Menenangkan diri memang tidak mudah jika fikiran kita sedang dipenuhi amarah dan kegelisahan.Namun ketenangan sangat diperlukan karena sakit hati lebih berorientasi pada emosi dan dendam yang dapat menyebabkan sebuah tindakan yang merugikan atau membahayakan diri sendiri maupun orang lain,seperti menyakiti diri sendiri,melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain, atau bahkan melakukan bunuh diri.Hal ini tentunya sangat diharapkan tidak terjadi,Maka ketenangan sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan terjadi. Dalam membangun sebuah ketenangan mermelukankan kesabaran & keikhlasan. Sabar dan ikhlas merupakan perkara awal untuk membangun sebuah ketenangan, karena dalam kesabaran terdapat rasa untuk menahan diri agar tidak terbawa-bawa oleh emosi.Sementara dalam keikhlasan terdapat rasa kerelaan dan ikhlas atas semua yang telah terjadi dan lebih kepada berserah diri kepada Allah. Jika hati kita mampu untuk bersabar dan ikhlas maka ketenangan pasti akan terwujud. Saat kita memfokuskan diri untuk mengingati Allah dan mengingat segala kasih sayangNya maka segala emosi, amarah, benci, ataupun dendam akan pudar dengan sendirinya. Hati kita pun akan lebih tenang dan mampu untuk berfikir lebih jernih untuk mengambil langkah yang bijak tanpa harus menyakiti siapapun. Memang ketenangan tidak langsung hadir secara lisan,namun kita harus tetap berupaya untuk menenangkan diri kita,karena perasaan sakit hati akan tetap lebih dominan dalam menguasai pikiran kita. Kesabaran dan keikhlasan hati kita harus kuat agar tetap mampu menahan segala emosi dan amarah yang sudah merasuk kedalam pikiran kita. --- Sakit hati juga terlihat dari segi fisik dimana wajah kita akan terlihat lebih murung, otot di seluruh badan kita menjadi tegang,kemudian jantung kita akan berdebar lebih cepat, dan nafas kita pun akan menjadi tak teratur. Sebuah penelitian menunjukan emosi yang tak terkendali atau tak tersalurkan juga akan merosak fungsi organ,mudah terserang penyakit,dan menderita ketegangan otot atau kekacauan metabolisme.Selain itu,bisa menghentikan proses pencernaan, meningkatkan denyut jantung,dan menjadikan napas termengah-mengah. Maka dari itu kita juga harus menenangkan fisikal kita,dengan berusaha untuk rileks, kemudian mengendurkan seluruh otot, dan menarik nafas. Menghirup udara dalam-dalam dari hidung lalu mengeluarkanya dari mulut,dan lakukan itu berulang-ulang akan lebih efektif untuk membuat tubuh kita menjadi tenang yang juga jelas akan mempengaruhi pikiran kita.Sehingga pikiran dan raga kita pun menjadi tenang. --- Para ahli telah banyak melakukan penelitian tentang ketenangan. Mereka melakukan eksperimen lewat cara pembedahan,dengan tujuan untuk mengetahui bagian mana dari tubuh manusia yang mempunyai .... bagi proses ‘ketenangan’ ini. Penelitian itu, untuk sementara waktu,menyimpulkan bahwa pusat dari‘ketenangan’ini terdapat pada otak sebagai sentral bagi semua syaraf yang berfungsi untuk mengontrol semua proses penangkapan dan identifikasi yang masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi ketika dilakukan penelitian dengan menggunakan bukti-bukti empirik, analisa darah dan hitungan besaran detak jantung,kemudian dilakukan perbandingan detak jantung dalam berbagai kondisi berikut : 1) ketika manusia diam dan tidak berpikir untuk mengambil keputusan apa pun. 2) ketika ia mengambil keputusan dan merasa senang. 3) ketika ia mengambil keputusan dan merasakan kekuawatiran atas akibat yang akan diterimanya. 4) ketika ia mengambil keputusan di bawah tekanan jiwanya yang tidak normal. terjadi perubahan yang mendasar pada hasil penelitian tersebut.Penelitian empirik dan perbandingan antara berbagai kondisi di atas, menunjukkan adanya perbedaan kondisi hati dilihat dari sudut fisiologi.Berdasarkan penelitian di atas yang diperkuat juga oleh hasil pengamatan kondisi biologis dari hati ketika ia merasakan kepuasan atas peristiwa yang menimpanya, para ilmuwan meyakini bahwa hatilah yang mempunyai tanggung jawab terbesar atas timbulnya perasaan tenang.Meskipun mekanisme timbulnya perasaan tenang itu, belum diketahui secara pasti oleh para ahli atau doktor-doktor. Dari penelitian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sakit hati sangat mengganggu ketenangan hati. Maka dari itu ketenangan jelas sangat diperlukan untuk meredam sakit hati. --- Ketenangan hati sebagai peredam sakit hati juga biasa diwujudkan dengan berdoa.Doa merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dengan Allah,karena didalam doa selalu penuh dengan pengharapan kepada Allah sebagai kekuatan terbesar yang tidak tertandingi oleh siapapun.Saat kita berdoa kita akan selalu berserah diri dan bersujud kepada Tuhan dan mengakui kebesaran serta kuasaNya. Ketenangan akan muncul saat kita berserah diri dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Berdoa juga mampu menurunkan emosi kita yang disebabkan sakit hati, Karena kita tidak mungkin berdoa atau memohon kepada Tuhan dengan hati yang penuh emosi. Dengan begitu emosi dan amarah pun akan memudar sehingga ketenangan dapat hadir ketika berdoa. Sakit hati kadang juga mampu menumbuhkan rasa putus asa. Keputusasaan itu bisa membuat seseorang melakukan tindakan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri. Maka berdoa sangat diperlukan untuk menghilangkan rasa putus asa karena didalam doa terdapat sebuah harapan dan harapan itulah yang mampu membangkitkan kita dari keterpuruk karena merasakan perihnya sakit hati. Berdoa adalah berharap kepada Allah, maka Allah akan menjadi sandaran utama bagi kita,jika kita selalu percaya akan kasih sayang Allah maka ketenangan tidak akan pernah luntur dalam hati kita, dan ketenangan inilah yang akan menjadi salah satu perisai dari serangan sakit hati. Semoga dapat memberi anda ketenangan...,....

Cinta kepada manusia melebihi cinta kepada allah

Satu penyakit hati adalah ketika kita terlalu mencintai manusia melebihi cinta kepada Allah.Memang susah mencintai sesorang karena Allah,karena ketika cinta dan nafsu sudah merasuk dalam hati seseorang, semuanya seakan terlupa dan benar-benar membutakan hati. Bahkan jarang keluarga dan sahabat yang selalu dekat dan benar-benar tulus mencintai pun ikut dilupakan. Yang teringat dalam hati hanyalah orang yang sedang dan baru dicintai."kekasih hati" Ketika pertama kali merasakan cinta, dan memulai sebuah hubungan, hampir setiap waktu, pikiran dan aktifitas hanya untuk kekasih hati saja, entah itu untuk sms’, chatting, telpon, atau dating, dan itu memang memberikan kebahagiaan, namun kita lupa bahwa kebahagiaan yang berlebihan ini adalah permulaan dari kesedihan. Yang terpenting pada saat tersebut adalah kekasih hati, kekasih adalah segalanya, bahkan saat teman atau keluarga sedang memerlukan kita, kita selalu meningalkan mereka ketika kekasih hati juga sedang memerlukan kita, tidak hanya itu, ibadah wajib kepada Tuhan kadang-kadang tak kita lakukan ketika waktunya same dengan waktu bersama kekasih hati. Namun ketika konflik dengan pacar mulai terjadi, kita mulai agak sedikit ingat kepada Allah, keluarga, teman, atau sahabat. Dan ketika kita berpisah atau ditinggalkan sikekasih hati, yang menjadikan sebuah perasaan sakit luar biasa di hati, kita menjadi semakin lupa akan Allah karena merasa dunia ini sudah kiamat, kita pun mulai menyiksa diri dengan malas makan, terus-terusan menangis dan keluar hingga larut malam, bahkan tak jarang pelampiasan dari sakt hati tersebut bersifat jauh lebih negative dan berbahaya seperti minum-minuman keras, narkoba hingga bunuh diri. Pada saat terpuruk itulah kita mulai mencaci Allah, dan menuduh Allah tidak adil, padahal kita sendiri yang melakukan kesalahan tersebut ketika kita terlalu mencintai seseorang melebihi Allah. Kita kembali lupa bahwa sesungguhnya apa yang kita alami ini bukan pengalaman pahit, namun sebuah pengalaman indah yang diberikan Allah agar kita belajar menjadi lebih baik dan belajar untuk mencintai Allah serta mencintai orang-orang yang benar-benar tulus mencintai kita dan selalu ada untuk kita sampai kapanpun. Allah masih memberi kesempatan kita untuk hidup dalam cinta, maka berikanlah cinta kita ini kepada orang-orang yang tepat dan tetap meletakkan cinta kepada Allah di posisi teratas dan terbaik dalam hati dan hidup kita.