Kisah Siti Hajar, memberikan pelajaran yang
berharga bagi umat manusia. Siti Hajar adalah ibu yang begitu sayang dan cinta
kepada anaknya, Isma’il a.s. Ia rela berlari-lari kecil untuk mencari air, demi
menghilangkan dahaga putranya. Sementara ia juga sedang merasakan hal yang
sama. Namun yang terfikirkan kala itu adalah bagaimana Isma’il bisa meminum
air. Antara Shafa dan Marwah, Siti Hajar berlarian sebanyak 7 kali. Hanya
fatamorgana (sarâb) yang menjadikannya yakin akan adanya air. Tetapi sebanyak 7
kali bolak-balik, ia tetap gagal mendapatkan air.
Akhirnya, Allah menunjukkan kepadanya,
bahwa dengan menghentakkan kaki maka akan keluar air. Sumber air itulah yang
sampai saat ini tidak pernah berhenti memancarkan air. Ia terus mengalir,
menjadi sumber kehidupan bagi umat manusia, khususnya penduduk Mekah, dan
tentunya jamaah haji. Kita juga sadar begitu berharganya air dalam kehidupan.
“… Dan Kami Jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa
mereka tidak beriman?”
Ternyata
perjuangan Siti Hajar, tidaklah sia-sia. Manfaat dari usaha kerasnya dikenang
sepanjang masa. Tidak pernah termakan usia. Itu karena zam-zam menjadi air
kehidupan yang juga berguna untuk sebagai obat penyembuhan pelbagai penyakit.
Singkat kata, air zam-zam yang pernah kita teguk adalah berkat perjuangan Siti
Hajar. Palajaran berharga dari kisah ini adalah, bagaimana seorang ibu di masa
kini, berperan aktif dalam kehidupan. Sehingga perannya akan terkenang
sepanjang masa.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan